Maybrat, 14 April 2025 – Peran TNI dalam mewujudkan Papua damai kembali membuahkan hasil. Satgas Pamtas Mobile Yonif 501/BY sukses membuat salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sebelumnya tergabung dalam kelompok bersenjata pimpinan Zet Fattem, untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Anggota OPM berinisial YSA melarikan diri dari kelompoknya setelah mengalami tekanan berat dari satu kelompoknya. Ia mengaku terjadi perpecahan di Kelompok tsb dan kondisi yang semakin sulit di hutan. Situasi ini diperparah oleh semakin kuatnya dominasi wilayah yang dilakukan oleh Operasi Satgas Yonif 501/BY di wilayah Maybrat. Keberadaan Satgas yang konsisten dan sigap di berbagai titik strategis membuat ruang gerak kelompok OPM semakin sempit, mendorong YSA untuk mengambil keputusan besar—kembali kepada NKRI.
Selanjutnya, dilaksanakan acara pemutihan yang bertempat di TK Fuog, dengan melibatkan berbagai unsur penting daerah, mulai dari aparat pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat.
Kegiatan ini merupakan buah keberhasilan dari operasi ofensif yang secara konsisten dilakukan oleh Satgas Yonif 501/BY dalam menekan ruang gerak kelompok separatis di wilayah Maybrat. Selain itu, pendekatan teritorial melalui pembangunan jembatan di Kampung Fuog, serta berbagai kegiatan kemanusiaan dan pelayanan masyarakat yang dijalankan oleh Satgas, turut membangun kepercayaan dan simpati masyarakat, termasuk di dalamnya YSA. Kombinasi strategi militer dan pendekatan humanis inilah yang akhirnya membuka jalan bagi YSA untuk mengambil keputusan besar: kembali kepada NKRI dan memulai kehidupan damai sebagai warga negara Indonesia.
Komandan Satgas Yonif 501/BY Letkol Inf Yakhya Wisnu A. S.Sos., M.Han., menegaskan bahwa pendekatan persuasif dan humanis adalah kunci dalam menyentuh hati saudara-saudara yang sempat tersesat arah."Kami tidak melihat masa lalu, kami melihat harapan ke depan. NKRI terbuka untuk siapa pun anak bangsa yang ingin kembali," ujar Dansatgas Yonif 501/BY.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi dan dorongan bagi anggota kelompok separatis lainnya untuk mengikuti jejak YSA—meninggalkan jalan kekerasan dan kembali bersama-sama membangun Tanah Papua dalam bingkai NKRI yang damai, adil, dan sejahtera.(Jurnalis Beni Setyawan)
Komentar
Posting Komentar