HEADLINE

Jaga Harkamtibmas Polsek Manguharjo laksanakan Pengamanan Bagi Bagi Takjil oleh Warga PSHT

Gambar
KOTA MADIUN – Dalam rangka jaga harkamtibmas Polsek Manguharjo melaksanakaan bagi takjil oleh warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Manguharjo Kota Madiun. Sabtu (29/3) sore, Aksi bagi-bagi takjil di dua lokasi berbeda di Kecamatan Manguharjo.  Sekitar 100 anggota PSHT, dipimpin Ketua Ranting Andik Kurniawan, turut serta dalam kegiatan ini.   Sebanyak 400 paket takjil berisi snack dan minuman ringan dibagikan di perempatan Jalan H.A. Salim – Jalan Citandui – Jalan Merpati.  Paket takjil lainnya, sebanyak 300 paket, dibagikan di pertigaan Jalan Hayam Wuruk – Jalan Urip Sumoharjo, yang dimeriahkan dengan pertunjukan reog.  Kedua lokasi kegiatan dihadiri oleh Ketua Ranting PSHT Manguharjo, pelatih dan siswa PSHT Rayon Nambangan Lor dan Manguharjo, serta warga simpatisan PSHT setempat. Polsek Manguharjo menerjunkan personel untuk mengamankan jalannya kegiatan,  untuk mencegah gangguan Kamtibmas dan Kamtibselcar lantas, Masing masing tempat...

Jeruk Pamelo Adas Duku milik Sarni dari Desa Duwet Juara 1 dalam Kontes Pamelo tingkat Kabupaten Magetan

Magetan ,Kontes Pamelo warnai kegiatan hari Krida Pertanian Ke 52 di kabupaten Magetan, Potensi Magetan sebagai sentra jeruk pamelo, lebih dipoles lagi oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (DTPHP) melalui Kontes Pamelo 2024, sebagai kegiatan lanjutan dan puncak dari rangkaian Hari Krida Pertanian, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengangkat kembali sentra-sentra kebun jeruk pamelo yang dahulu pernah menjadi kawasan primadona untuk produk jeruk pamelo, yang kala itu di singkat dalam akronim Betasuka Mangun (Bendo, Takeran, Sukomoro, Kawedanan, Magetan dan Nguntoronadi) di Gor Ki Mageti, Minggu (30/6/24).
Diikuti oleh 32 peserta, yang berasal dari kawasan sentra tersebut, acara yang di digelar di GOR Ki Mageti, mendatangkan beberapa ahli pamelo; Ir. Emi Budiarti dari BRIN, Buyung Safitra, SP dari BPSB Prop. Jatim dan Hadi Sumarlan POPT Prop Jatim, yang kemudian didaulat menjadi juri.

Dinilai dari kebersihan, bentuk,warna, dan tebal kulit untuk penilaian luar, tebal tekstur, warna, jumlah biji untuk penilaian dalam, dan yang utama adalah rasa daging buah pamelo-pamelo ini dikompetisikan Tentang apa kelebihan yang dimiliki oleh jeruk pamelo dari Magetan

Kepala Dinas TPHP Kabupaten Magetan, Uswatul Chasanah mengatakan " Kegiatan ini merupakan upaya dinas TPHP agar para petani lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan jeruk Pamelo sebagai salah satu buah andalan di Kabupaten Magetan. "ujarnya.

Hadi salah satu dewan juri menyatakan, “Yang dilombakan kali ini semua jeruk besar, jadi semua varietas ditandingkan. Untuk potensi pamelo Jawa Timur ada di Magetan, jeruk pamelo Magetan menang di rasa, untuk tampilan beberapa masih kurang.” Untuk tampilan jeruk pamelo agar lebih menarik, Hadi lalu membagikan ilmunya, “Yang paling utama untuk dikebun itu kurangnya pupuk organik yg dikembalikan ke sawah, rata rata mayoritas karena petani lebih mengandalkan pupuk kimia, sedang kimia lama-lama akan merusak tanah, yang tetap baku organik. Jika dihitung dr panen 1 pohon 50-60 kg, kalau diambil (untuk) pupuk organik dari harga jeruk sebenarnya tidak seberapa, tapi sementara ini tren petani masih menyukai pupuk kimia.” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Joko Prianto, petani kawakan jeruk pamelo asal Sukomoro menceritakan bagaimana sejarahnya hingga tertarik untuk menanam pamelo, “Sebagai penerus orang tua, 2007 mulai menanam pamelo, berawal bertani menanam tebu, terus mencoba menanam jeruk ternyata secara ekonomi lebih menguntungkan daripada menanam tebu, perhektar bisa dua kali lipat hasilnya, akhirnya banyak yang nanam jeruk besar”, Tapi pernah juga jeruk pamelo mengalami sedikit masa suram, “Di tahun 2018, karena kemarau panjang, banyak pohon (jeruk pamelo) banyak yang mati sehingga, beberapa orang rekan-rekan petani berkurang semangatnya, namun masih ada yang punya semangat dan tetap menanam kembali jeruk besar ini.” ceritanya.

Lebih lanjut Joko mengatakan, “Harapannya kedepan supaya produksi pamelo lebih meningkat, dan pesan untuk rekan-rekan petani pamelo agar semuanya semangat, untuk meningkatkan produktifitas pamelo Magetan, untuk lebih maju kwalitas dan kuantitasnya, sehingga meningkatkan pula dari sisi perekonomian petaninya.” pungkas Joko, yang pernah mendapat juara 1 tingkat nasional dalam Kontes Pamelo Balai Disto. 

Setelah melalui proses penjurian yang ketat, didapat hasil juara 1 jeruk pamelo Adas Duku milik Sarni dari Desa Duwet, juara 2 jeruk pamelo Adas Duku milik Supardi dari Desa Bibis, dan untuk juara 3 jeruk pamelo Bali Merah dari Desa Bibis. Sebagai penutup rangkaian Peringatan Hari Krida Pertanian, Kadin TPHP menyerahkan piala serta hadiah kepada para pemenang. 

Video lengkap kegiatan ini bisa di klik
https://www.youtube.com/@lenteraindonesianews (Jurnalis Beni Setyawan)

Komentar

BERITA TERPOPULER

Bagus Handono ayah Alm. Gelora P.N " Saya menduga ada tindakan kekerasan terhadap anak kami !."

Terus Cari keadilan Keluarga Alm. Gelora Permata Naili sambut baik upaya rencana ekshumasi oleh tim penyidik Polresta Madiun Kota

Sah !!! Nanik Endang Rusminiarti (Bunda Nanik ) jadi calon tunggal Cabup Magetan dari Partai Gerindra pada Pilkada 2024

Orang tua Siswa SD IT Badrussalam Keluhkan tidak adanya keringanan biaya buku di SD IT Badrussalam walau sudah punya SKTM

SDIT Badrussalam berikan solusi terbaik bagi siswanya

Gelapkan pajak lebih dari 100 juta Kaur Keuangan desa Ngadirejo dijadikan staf biasa

Inilah alasan Bitner Sianturi mencabut gugatannya terhadap Marno Cs

Kecamatan Nguntoronadi jadikan Mobil Dinas Sebagai " Mobil Siaga " Satgas Burung Hantu.

Kirim Doa dan Tahlil di Wisma Penantian Desa Kedungguwo menyambut Puasa Ramadhan 1446 H/2025 M

Hasil PSU dipastikan Bunda nanik akan menjadi Bupati Magetan periode 2025-2030