Berkah hari raya Idul Fitri 1445 H bagi pengusaha ayam panggang Gandu
Magetan Lenteraindonesianews.com Pusat kuliner ayam panggang Gandu yang terletak di desa Gandu , kecamatan Karangrejo kabupaten Magetan menjelang dan sesudah hari raya lebaran 1445 H menjadi rujukan pemudik yang berkunjung di Magetan.
Ayam panggang Gandu merupakan kuliner khas Magetan yang memiliki cita rasa ayam panggang yang spesial dan nikmat khas kota Magetan. Ayam Panggang Gandu ini mempunyai daya tarik yaitu daging ayam kampung yang empuk, rasa bumbu yang menggigit dan aroma panggang yang menggugah selera. Proses memasaknya cukup unik yaitu ayam dipanggang diatas kreweng (wajan tanah liat) yang diletakkan diatas tungku sehingga daging ayam tidak langsung terkena bara api. Alat masaknya pun terbilang spesial karena masih menggunakan tungku pembakaran terbuat dari tanah liat. Untuk bahan bakarnya sendiri masih menggunakan kayu. Dari proses pemasakan yang masih tradisional ini yang membuat ayam panggang Gandu memiliki aroma dan cita rasa legendaris yang tidak pernah berubah. Biasanya ayam panggang Gandu ini selalu disajikan dengan menu pendamping seperti urap-urap, botok, pelas, dan lalapan.
Di sentra kuliner ini berjejer rumah yang disulap menjadi warung lesehan. Saat ramai seperti hari Idul Fitri 1445 H/2024 M hampir semua warung ayam panggang kebanjiran orderan baik itu yang di makan ditempat maupun dibawa untuk oleh oleh.
Hal ini disampikan Hj.Mina Suryani pemilik rumah makan Miroso ( 18/4/2024) yang berada di dusun Gandu menjelaskan "Untuk musim lebaran ini alhamdulilah semua warung yang ada di sini mendapatkan rejeki yang melimpah. bahkan parkiran yang kita siapkan penuh dengan kendaraan pengunjung Kami disini saling bekerjasama antara warung satu dengan yang lainnya. Misal saya kebanjiran order maka tetangga yang punya usaha panggang kita gandeng untuk ikut membuatkan order tersebut. Kita berusaha disini dengan mengedepankan kekeluargaan. Jadi sedikit banyak kita bisa merasakan rejeki dari ayam panggang ini bersama sama. " jelasnya.
" Usaha ayam panggang ini kita mulai sekitar tahun 1988. Pertama kali kita sebenarnya jualan ayam hidup kemudian kita berfikir agar bisa ada tambahan penghasilan kita olah menjadi ayam panggang. Dulu waktu pertama kali kita keliling menggunakan sepeda onthel dari desa ke desa. banyak ujian yang kita terima mulai panas hujan juga cibiran orang yang tidak percaya akan kualitas ayam yang kita jual. Alhamdulilah berkat perjuangan kami yang tak kenal menyerah akhirnya ayam panggang Gandu bisa dikenal hingga sekarang. " ujarnya.
"Dari usaha ini kita bisa menyekolahkan anak sampai kuliah, juga bisa menunaikan ibadah haji dan umroh.. alhamdulilah berkah barokah " pungkas Mina Suryani.
Video kegiatan ini bisa di klik di https://www.youtube.com/@lenteraindonesianews (Jurnalis Beni Setyawan)
Komentar
Posting Komentar